Brian Fari Firmansyah, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip), kembali berinovasi dengan mengembangkan Situs Web Sistem Administrasi Bank Sampah Digital. Proyek yang dapat diakses melalui sidomakmur.vercel.app ini hadir sebagai solusi atas permasalahan administrasi manual yang selama ini masih menjadi kendala di bank-bank sampah. Inovasi ini selaras dengan program Pemerintah Kota Semarang yang gencar menggerakkan bank sampah sebagai upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Proyek ini diluncurkan pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Selama ini, pencatatan transaksi dan data nasabah bank sampah dilakukan secara konvensional menggunakan buku atau formulir. Proses ini rentan terhadap kesalahan, kehilangan data, dan memakan waktu. Situs web yang dikembangkan oleh Brian bertujuan untuk mentransformasi proses tersebut menjadi lebih efisien dan akurat.

Sistem digital ini memungkinkan pengelolaan data nasabah, pencatatan setoran dan penarikan sampah, serta penghitungan saldo secara otomatis. Fitur-fitur utama yang diimplementasikan mencakup:

  • Manajemen Data Nasabah: Fitur untuk mendaftarkan dan mengelola data nasabah bank sampah, termasuk riwayat transaksi mereka.
  • Pencatatan Transaksi: Memungkinkan petugas bank sampah mencatat setiap setoran dan penarikan sampah secara digital.
  • Laporan dan Analisis: Menyediakan laporan real-time mengenai jumlah sampah yang terkumpul, nilai ekonomi, serta aktivitas nasabah.

Situs web ini dirancang menggunakan kombinasi teknologi modern. Untuk membangun antarmuka pengguna yang cepat dan interaktif, Brian menggunakan React sebagai pustaka JavaScript, dengan Vite JS sebagai bundler untuk mempercepat proses pengembangan.

Sementara itu, untuk bagian backend dan database, proyek ini memanfaatkan Google Firebase. Firebase digunakan sebagai database realtime yang memudahkan penyimpanan dan sinkronisasi data nasabah serta transaksi secara instan, tanpa perlu konfigurasi server yang kompleks.

Proyek ini diharapkan tidak hanya memudahkan pekerjaan para petugas bank sampah, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam program daur ulang. “Dengan adanya sistem digital, kami berharap Bank Sampah di Semarang bisa beroperasi lebih profesional dan menjadi contoh bagi wilayah lain,” ujar Brian. “Ini adalah kontribusi kecil kami untuk menciptakan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Walikota.”