Alhamdulillah Program Studi Sarjana Teknik Elektro Universitas Diponegoro berhasil meraih akreditasi internasional IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education). Kelengkapan sertifikat akreditasi diperoleh melalui surat resmi IABEE yang diunggah pada laman official IABEE pada hari Kamis, 1 April 2020. Perolehan ini tentu merupakan kabar baik bagi program studi dan menjadikan Program Studi Teknik Elektro terakreditasi IABEE dengan tipe evaluasi umum (General Accreditation). Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Teknik Indonesia atau The Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) merupakan lembaga yang dibentuk oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang bertanggungjawab terhadap akreditasi program studi di bidang teknik, teknologi dan komputasi pada jenjang sarjana. Standar akreditasi IABEE ini berbasis capaian pembelajaran (Outcome Based Education) dan sudah mengacu pada standar internasional yaitu Washington Accord.
Untuk mendapatkan akreditasi IABEE, Program studi Teknik Elektro menjalani beberapa tahap proses evaluasi, dimulai dari tahap permohonan evaluasi pada bulan April 2020, visitasi secara online pada bulan November 2020 dan penetapan akreditasi bulan April 2021. Adapun kriteria yang dievaluasi mencangkup Orientasi Kompetensi Lulusan, Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian Capaian Pembelajaran yang diharapkan dan Perbaikan Berkesinambungan.
Dr. Wahyudi selaku Ketua Departemen Teknik Elektro menyampaikan bahwa prestasi yang diraih ini merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak pihak. Undip selaku institusi terus mendukung program studi pada saat menjalani proses evaluasi, tak lupa juga pihak TPMF Fakultas Teknik Undip dan tentunya Tim Akreditasi Internal Prodi yang bekerja tanpa lelah untuk menyelesaikan dokumen pendukung.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat secara langsung atau tidak langsung selama proses akreditasi IABEE. Semoga hasil ini akan mendorong program studi Teknik Elektro untuk terus bekembang dan menjadi lebih baik lagi, tutur Dr. Wahyudi.
