
Sejumlah mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) menemukan alat deteksi otomatis pencurian bahan bakar minyak (BBM). Alat itu bisa menekan kelangkaan BBM yang terjadi di sejumlah daerah karena adanya pencurian.
“Alat ini akan secara otomatis mengirim SMS peringatan disertai koordinat lokasi pencurian pada depo Pertamina bila sistem mendeteksi adanya upaya pencurian BBM pada truk tangki,” ujar Hot Asi Yohannes Sidabutar, salah satu mahasiswa yang menciptakan alat itu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/7). Alat itu ditemukan Hot Asi bersama rekan-rekannya Rofiq Cahyo Prayogo, Andrey Wicaksono, Muhammad Fikko Fadjrimiratno dengan bimbingan dosen Elektro Undip Sumardi.
Hot Asi dan timnya berharap alat itu bisa ditampilkan pada Pekan Ilmiah Nasional pada 17-19 juni mendatang.
Dia menjelaskan, data dari Ditjen Migas menunjukkan, cadangan minyak Indonesia menipis. Cadangan minyak yang menipis menyebabkan kelangkaan BBM di berbagai daerah.
Hal itu diperparah aktifitas penimbunan BBM oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Termasuk oknum yang mencuri BBM Pertamina dari truk tangki ke lokasi penimbunan.
Persoalannya, kata Hot Asi, hingga saat ini, Pertamina masih menggunakan segel konvensional/tradisional yang memiliki banyak celah keamanan. Memang, di beberapa terminal BBM, Pertamina sudah menerapkan sistem GPS pada truk tangki mereka.
Namun, pengawasan truk dengan GPS tersebut masih dilakukan secara manual sehingga dengan keterbatasan jumlah karyawan, tidak mungkin semua truk dapat diawasi maksimal.
Oleh karena itu, tim mahasiswa Undip merancang dan membuat suatu sistem berbasis modul GPRS, GPS, dan mikrokontroler yang memungkinkan pendeteksian secara otomatis.
Hot Asi menjelaskan, sistem itu mensyaratkan pihak SPBU untuk memasukan password ketika hendak membuka katup bottom loader, sehingga hanya pihak SPBU yang dapat membuka katup bottom loader.
Sistem ini mendeteksi upaya pencurian BBM dengan menempatkan sensor ultrasonik pada katup bottom loader sehingga upaya untuk melepas segel pada katup dapat dideteksi.
Jika katup dibuka tanpa memasukan password atau salah memasukkan password selama tiga kali, maka mikrokontroler akan menginstruksikan modul GPRS untuk mengirim SMS peringatan disertai koordinat lokasi pencuriannya pada depot Pertamina.
Jika password yang dimasukkan benar, maka dapat dipastikan tidak terjadi tindak pencurian. Semua jenis mekanisme tersebut diprogram menggunakan bahasa pemrograman C.
Dia menambahkan, dalam percobaan, prototipe telah berhasil mendeteksi terbukanya katup bottom loader dan mengirimkan SMS peringatan disertai koordinat lokasinya.
Penerapan prototipe ini diharapkan dapat menekan kelangkaan BBM akibat aktifitas pencurian minyak dan berpotensi menyelamatkan Pertamina dan para pemilik SPBU dari kerugian finansial sampai dengan puluhan miliar rupiah.


