PIMNAS merupakan singkatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, saat ini PIMNAS yang ke-34 secara resmi dibuka dan dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi. Namun dikarenakan pandemi Covid-19 masih berlangsung PIMNAS ini akan diadakan secara daring, walaupun pada pelaksanaannya sudah mengusung secara daring, luring dan virtual-digital.
Serangkaian kegiatan kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berlangsung secara daring, telah sampai pada puncaknya. Sebanyak 37 kontingen dari Universitas Diponegoro pun sukses menempatkan Undip pada urutan ke-8, pada malam penutupan ajang bergengsi tersebut, Jumat (29/10) malam.
Dalam ajang tahunan berskala nasional ini, Universitas Diponegoro berhasil meraih 28 medali, dimana medali tersebut diperoleh dari kategori presentasi dan dari kategori poster. Rincian perolehan medali tersebut adalah sebanyak 7 medali emas, 4 medali perak, dan 17 medali perunggu.
PKM Karsa Cipta merupakan salah satu cabang penyumbang medali pada pimnas ke-34 kategori presentasi dengan medali Perunggu. Tim yang diketuai oleh Rifaldi Kallolangi serta dibantu oleh Bapak Hadha Afrisal, S.T., M.Sc. selaku dosen pendamping mengusung judul “Sistem Automasi Pompa di Polder dan Peringatan Dini untuk Mengantisipasi Banjir Berbasis Internet of Things dan Machine Learning.” Tim ini yang beranggotakan Natanael Bagus J, Prima Prasetyo Simanjuntak, Nanda Fitri Tsalatsa dari Teknik Elektro Undip, serta Salsabilla Arlita dari Teknik Lingkungan Undip. Rifaldi Kallolangi selaku ketua tim mengatakan bahwa mereka mengusung tema dan judul tersebut dikarenakan masih banyak dan sering terjadi bencana banjir di negara ini, sehingga harapannya dengan purwarupa ini dapat membantu Indonesia mengatasi dan menanggulangi bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
Purwarupa yang mereka rancang ini mengusung teknologi Artificial Intelligence dalam mengambil keputusan. Dimana metode yang digunakan dalam pembuatan purwarupa ini adalah machine learning berbasis jaringan saraf tiruan. Purwarupa ini memproses 7 masukan berupa prediksi cuaca BMKG serta masukan berupa sensor ketinggian air, debit, hujan, dan suhu untuk memprediksi terjadinya banjir. Selain itu, purwarupa ini dilengkapi dengan Internet of Things untuk mengirimkan data ke website dan aplikasi. Aplikasi dan website yang dirancang berfungsi untuk memonitoring kondisi lingkungan, dan dapet diakses baik oleh petuhgas maupun masyarakat awam.
Terlepas dari berbagai kendala dan evaluasi, Rifaldi mengakui usaha mereka yang sudah sangat luar biasa. Ia menyampaikan bahwa seluruh anggota mendapatkan banyak manfaat dalam pengembangan diri selama mengikuti kegiatan ini. Terlebih pada pengembangan softskill yang melatih mahasiswa untuk bekerja sama dalam tim yang terdiri dari lintas departemen dan angkatan. Prima Prasetyo selaku salah satu anggota dari Tim PKM-KC Undip menyampaikan harapannya agar pembinaan riset di departemen maupun lingkungan Universitas lebih ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, selain itu Prima berharap purwarupa yang mereka rancang ini nantinya dapat diimplementasikan secara nyata dan turut andil dalam menanggulangi bencana banjir di Indonesia.