Khoirul Amar mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Artikel pada ajang Bulan K3 Nasional (BK3N) Pertambangan 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI).
Dalam artikelnya, Khoirul mengangkat isu tingginya subjektivitas dalam proses sertifikasi tenaga kerja di industri pertambangan. Ia menawarkan solusi inovatif dengan menerapkan metode responsi berbasis kecerdasan buatan yang disebut AIRES untuk meningkatkan objektivitas dan efisiensi sertifikasi. “AIRES dapat memastikan bahwa hanya tenaga kerja yang benar-benar kompeten yang memperoleh sertifikasi, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas,” jelas Khoirul.
Ia mengaku tertarik mengikuti kompetisi ini karena topiknya yang relevan dengan isu keselamatan kerja di industri tambang. “Saya melihat pengumuman lomba dari APKPI hanya sehari sebelum penutupan. Saya pun menulis artikel ini dalam waktu singkat dan berhasil mengirimkannya tiga jam sebelum deadline,” ungkapnya. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan data mengenai kecelakaan tambang di internet. “Beruntung, Undip menyediakan akses jurnal gratis yang sangat membantu saya dalam riset,” tambahnya.
Sebagai juara kedua, Khoirul Amar berada di antara para pemenang lainnya, yaitu Hasanuddin (Improvement Media) sebagai juara pertama dan Anita Oktoviana L.P.G.M dari ITB sebagai juara ketiga. Prestasi ini juga membuka peluang baru bagi Khoirul, di mana artikelnya ditawarkan untuk diterbitkan oleh Improvement, sebuah media yang aktif di bidang Health, Safety, and Environment (HSE) pertambangan. Khoirul berharap inovasi AIRES bisa mendapat perhatian dari industri dan pemangku kebijakan agar dapat diterapkan secara luas. “Saya ingin kontribusi ini bisa menjadi langkah awal untuk inovasi di bidang teknologi keselamatan kerja,” tutupnya.